Beranda

18 Januari 2018
Prospek Industri Sawit 2018 Semakin Berkilau?

Tulisan ini bertujuan untuk mereview perkembangan industri sawit Indonesia 2017 dan memprediksi tahun 2018. Pada tahun 2017, pasar empat minyak nabati utama dunia mengalami kelebihan permintaan (excess demand). Hal inilah mendorong terjadinya perubahan harga CPO dunia dari pergerakan menurun (bottoming-in) sejak tahun 2011 kemudian bergerak naik (bottoming out) pada tahun 2016 dan 2017. Diperkirakan tahun 2018 pergerakan harga masih meningkat melanjutkan trend 2017. Dengan demikian industri minyak sawit Indonesia tahun 2018 tampaknya lebih baik dibandingkan tahun 2017. Produksi CPO tahun 2018 akan lebih tinggi dari produksi CPO tahun 2017. Demikian juga dengan harga CPO di pasar global diperkirakan akan naik 5,42 persen dari USD 735/ton menjadi USD 775/ton atau lebih baik dibandingkan dengan tahun 2017. Tahun 2017 akan segera berakhir dan akan memasuki tahun baru 2018. Selama tahun 2017, banyak dinamika yang mewarnai dinamika industri sawit nasional baik di level global maupun di dalam negeri. Pada level global sepanjang tahun 2017, industri sawit kita menghadapi tekanan perekonomian global dan jatuhnya harga minyak fosil yang menyebabkan pelemahan permintaan minyak sawit (juga minyak nabati) global.

Selain itu, industri sawit juga mengahadapi gerakan anti sawit diberbagai negara tujuan ekspor dan kebijakan impor yang kurang bersahabat. Ancaman Perancis yang merencanakan memberlakukan tarif impor super tinggi, meskipun tidak jadi dieksekusi sempat membuat gusar industri sawit kita. Disamping itu tekanan resolusi Parlemen Uni Eropa (Purba, 2017) mempengaruhi industri persawitan nasional ditambah tekanan Amerika Serikat tentang hambatan ekspor biodiesel dengan tuduhan dumping (PASPI, 2017). Di dalam negeri juga tak kalah peliknya tekanan terhadap industri sawit, Gerakan anti sawit di daerahdaerah sentra sawit. PASPI (Palm Oil agribusiness Strategic Policy Institute) selama tahun 2017 telah intensif mengajak kampus-kampus di daerah sentra sawit untuk membangun kebersamaan melalui bedah buku Mitos Vs Fakta Industri Minyak sawit dalam isu sosial, ekonomi dan lingkungan global. Selain melalui diskusi lintas kampus, pencerahan industri sawit juga intensif dilakukan melalui media sosial. Kegiatan ini sudah berjalan sejak 2015 dan kumulatif berjumlah 26 kampus. Industri persawitan nasional bisa merasakan langsung, dimana tekanan LSM dalam negeri yang selama ini anti sawit telah mereda. Dan bahkan dalam bentuk yang berbeda berhasil melihat keunggulan industri ini untuk pembangunan nasional, dan berbalik memberikan pandangan dan masukan masukan yang bermanfaat bagi persawitan Indonesia, dan sebagian mereka masuk dari sudut pandang sustainabilitas dan memberi dukungan positif terhadap kebijakan pemerintah tentang ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).

sumber www.gapki.id

Copyright @ 2018 SRIWIJAYA PALM OIL GROUP   |   Contact Us